Budidaya ikan hias, Jika Anda sudah menyukai
dan hobi, biasanya orang bisa duduk berjam-jam duduk di depan wadah tembus atau
di kolam halaman hanya untuk memperhatikan keindahan dan warna lenggok-lenggok
dan goyangnya. Untuk mendapatkannya bahkan rela mengeluarkan jutaan hingga
ratusan juta rupiah. Hewan yang dimaksud adalah ikan hias air tawar.
Bisnis ikan hias memang
memiliki prospek bisnis yang menggiurkan. Dengan modal yang tidak terlalu besar
dan sedikit skill membudidayakannya anda dijamin potensi penghasilan dari
bisnis ini. Pasarnya terbilang mudah, terutama di kota-kota besar seperti:
Tangerang, Serang dan Cilegon, dan beberapa kota besar lainnya di Jabodetabek.
Alasan mengapa ikan hias
dipilih sebagai sumber pendapatan? Karena budidaya ikan hias tidak memerlukan
lahan yang besar, membutuhkan modal kecil dan bisa dilakukan oleh masing-masing
anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis ikan meliputi cyclide,
platis, lemon, hickey, hantu hitam, manali, palmas, guppy, discus, oscar dan
banyak lainnya dengan tingkat budidaya tradisional, semi intensif atau intensif
dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur.
Untuk mendapatkan
budidaya ikan hias yang baik bisa dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan
kuantitas. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak lepas dari cara budidaya
ikan hias dilakukan. Karena itu, dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu
diperhatikan beberapa hal:
Lihat juga : Tips memelihara ikan hias air tawar
Kontainer pemeliharaan
Akuakultur bisa menggunakan
kontainer dari berbagai jenis agar tidak bocor. Wadah kultivar yang sering
digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, tangki semen, terpal / kolam
plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang bervariasi. Bisa juga digunakan
untuk barang bekas yang tidak bocor dan bisa ditambal dengan ukuran dan
diameter berbagai ukuran. Sistem budidaya ikan peti kemas ada yang mengalir dan
ada yang banjir. Wadah budidaya ikan hias terdiri dari wadah perawatan induk,
pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan hasil panen. Namun wadah
yang digunakan tergantung dari jenis ikan dan yang utama tergantung dari luas
lahan dan permodalan yang dimiliki.
Lingkungan ikan hias air
tawar
Ikan hias memiliki
kemampuan untuk hidup di berbagai lingkungan. Lingkungan ikan yang mempengaruhi
adalah air, suhu, tingkat keasaman (PH), kekerasan air, kadar oksigen terlarut
dan kecerahan. Untuk mengolah ikan hias harus sesuai dengan kondisi lingkungan
air disekitar kita. Lingkungan air ideal untuk ikan hias rata-rata adalah untuk
suhu air 24 - 300C, pH 6-7, oksigen terlarut> 3 ppm dan kecerahan air 30 -
60 cm.
Sumber air untuk budidaya
ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Jenis air
harus diendapkan paling sedikit 12-24 jam sebelum digunakan sehingga kadar
oksigen terlarut cukup dan gas lainnya hilang.
Untuk membuat pH yang
sesuai dengan umur ikan hias dapat dilakukan dengan memberi usahatani kapur
atau kapur bordo dengan dosis yang cukup bila terlalu asam / basa.
Kekerasan air
mengindikasikan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng.
Tingginya kekerasan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya seperti jenis
tanaman disekitar sumber air dan mikroorganisme. Kekerasan atau kekerasan air
ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar antara 70 - 100 HD
Kandungan nitrit dalam
budidaya ikan berasal dari sisa pakan, puing-puing ikan, lumut, tanaman mati
yang terurai dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit mempengaruhi kesehatan
yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
Pakan
Umpan untuk ikan hias
yang diberikan biasanya adalah makanan alami dan pakan buatan. Jenis pakan
alami yang umum diberikan adalah infusoria, kutu air, larva nyamuk, cacing
sutra, artemia, serangga, kodok, ikan hidup / mati. Sedangkan pakan buatan
merupakan umpan yang bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Umpan buatan
umumnya berupa protein berbentuk pelet yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
pertumbuhan ikan.
Pemilihan Calon Induk
Dalam pemijahan ikan hias
dibutuhkan ikan jantan dan betina. Induk yang akan digunakan harus cukup umur
untuk berkembang biak dan sudah matang gonad (seks). Untuk mengetahui tingkat
kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari karakteristiknya.
Karakteristik induk induk gonad untuk induk betina antara lain lemak perut ke
alat kelamin dan bila disentuh terasa lembut dan halus, alat kelamin menonjol
(bukaan) dan jika disortir akan keluar beberapa telur. Sedangkan gonad jantan
dewasa ditandai bila sequencing ke alat kelamin akan mengeluarkan cairan
sperma. Ikan hias akan mengalami gonad matang dan bisa ditelurkan pada usia
4-12 bulan tergantung jenis ikannya. Kondisi induk broodstock prospektif harus
sehat, tidak terinfeksi penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan
bagus. Untuk mendapatkan calon induk adalah dengan membeli, diperoleh dari
kalangan petani ikan hias, dari hobiis atau memproduksinya sendiri.
Hal ikan bertelur
Pemijahan ikan untuk
proses pemupukan telur yang terjadi secara internal dan eksternal. Ada ikan
hias bertelur dan ada anak-anak. Pengobatan proses pemijahan berbeda tergantung
jenis ikannya. Oleh karena itu harus dipersiapkan media, bahan, alat yang
dibutuhkan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias bisa melakukan
pemijahan secara alami. Untuk menumbuhkan ikan hias yang tidak bisa bertelur
secara alami bisa dilakukan dengan menyuntikkan hormon pemijahan yang diinduksi
agar bisa bertelur secara alami atau melalui urutan (stripping). Perlu diingat
untuk mengolah ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan
(inbreeding).
Menetas telur
Telur akan menetas
tergantung jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam menjadi
larva. Penetasan (inkubasi) telur bisa dilakukan di akuarium, kolam permanen,
corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan mengangkat induk
secara keseluruhan atau ada induk yang meninggalkan salah satunya. Proses
penetasan telur yang membutuhkan aerasi dan ada pula yang tidak.
Pengobatan Larva untuk
Pembesaran
Telur yang telah menjadi
larva akan mulai berenang di sana sini. Larva ikan dapat ditempatkan di
akuarium, hapa, kolam bak mandi, bak plastik, kaca serat dan kolam tanah dan
kontainer lainnya.
Selama awal menetas
sampai umur larva ± seminggu tidak perlu diberi makan karena masih mengandung
yolksack yolksack. Setelah seminggu sudah mulai diberi makanan seperti
infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutra atau jenis makanan lainnya baik
dari pakan alami maupun buatan yang berukuran lebih kecil dari pada mulut
larva. Setelah ikan seukuran biji dan mulailah pakan besar diberikan dalam
bentuk kutu air, larva nyamuk, ulat sutra, serangga, kodok, ikan hidup / mati
atau pelet. Pemberian pakan biasanya dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan
sore hari.
Kepadatan distribusi
benih ikan harus disesuaikan dengan tingkat media kultur, jangan terlalu padat
atau terlalu langka. Bila terlalu padat menyebabkan lambatnya pertumbuhan ikan
dan bila jarang penggunAir yang menjadi bibit ikan hidup, akan menurunkan
kualitas air menjadi kotor karena sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena
itu perlu dibersihkan air (penyiponan). Cara membuka pipa knalpot atau
menyedotnya. Air dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagian. Setelah diisi ulang
dengan air yang diendapkan, jangan menyiramnya. Makanya petani harus memiliki
tendon air agar bisa melakukan penyiponan kapan saja. Frekuensi penyiponan air
lebih sering lebih baik dan paling lambat seminggu sekali.
Ikan yang sudah mapan
akan tumbuh. Pertumbuhan dan pertumbuhan ikan biasanya tidak seragam. Ada yang
lebih besar dulu, normal dan ada bantet (kontet). Untuk itu kita perlu memilah
dan pedederan ikan. Ikan berukuran sedang dikelompokkan menurut ukuran untuk
pertumbuhan yang seragam. Setelah melakukan pembibitan ini perlu dilakukan
pembibitan berikutnya. Antara anak laki-laki dan anak perempuan harus dipilah
dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan lebih awal ... penambahan untuk
pertumbuhan ikan normal dan untuk mempersiapkan calon peternak.
Proses panjang ikan hias
sampai ikan siap jual tergantung dari jenis ikannya. Pada usia 1-2 bulan ikan
biasanya memiliki ukuran 1-2 inci. Jadi bisa diukur pertumbuhan ikan dan saat
ikan bisa dijual tergantung jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa dipasarkan
kapan saja tergantung kebutuhan pembudidayanya.
Hama dan Penyakit
Dalam budidaya ikan hias,
pembudidaya terkadang menghadapi hama dan penyakit. Hama yang perlu diatasi
adalah ular, burung, katak, larva capung, siput dan yang terpenting adalah
manusia. Penyakit yang menyerang ikan hias adalah penyakit yang disebabkan
bukan parasit (non parasiter) dan penyakit yang timbul akibat serangan parasit.
Penyakit yang berasal
dari non-parasitaries biasanya berasal dari faktor lingkungan dan terutama
makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai penyakit.
Karena itu, makanan yang diberikan terlebih dahulu harus dicuci terlebih dulu
agar baru bersih itu diberikan. Pemberian makanan yang berlebihan dan tidak
tepat akan mengakibatkan gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan
lainnya adalah perubahan suhu, PH dan kekerasan yang tidak sesuai ambang
normal. Perubahan suhu biasanya terjadi selama musim transisi. Saat ini banyak
penyakit hickey. Karena itu harus selalu mengontrol keadaan air.
Penyakit parasit
disebabkan oleh serangan parasit pada tubuh ikan, insang, lendir atau di dalam
tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini bisa berupa protozoa, cacing, udang, jamur,
bakteri dan virus
Pemasaran
Permintaan ikan hias
masih banyak pangsa pasar baik untuk pangsa pasar lokal maupun ekspor. Untuk
memasarkan ikan hias ini, petani bisa langsung menjual sendiri ke konsumen atau
menggunakan jasa kolektor (kolektor) yang biasanya sudah memiliki jaringan yang
luas dan ada juga pembeli yang datang langsung ke petani. Ada juga penawaran ke
agen (supplier) atau trade around. Untuk memaksimalkan pemasaran budidaya ikan
hias, petani harus bisa membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan
konsumen tetap. Cara lain adalah dengan melakukan usaha budidaya ikan hias
dengan sistem plasma. Selain itu, dengan membentuk kelompok / asosiasi saling
menguntungkan antar sesama anggota.
Penanam juga harus
memiliki kolektor tetap yang selalu siap mengakomodir hasil usaha. Yang tidak
kalah pentingnya adalah petani harus secara aktif mencari konsumen secara
langsung melalui hubungan langsung atau melalui media komunikasi seperti
telepon dan internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat
penting untuk melakukan terobosan di bidang pemasaran.
Budidaya ikan hias air
tawar merupakan komoditas yang dapat dikembangkan sebagai sumber mata
pencaharian karena diperlukan modal kecil, bisa memanfaatkan lahan yang sangat
terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah.
Sekarang yang sangat dibutuhkan adalah pembinaan dari pemerintah atau instansi
terkait lainnya untuk mengembangkan potensi budidaya ikan hias di daerahnya
masing-masing untuk mengangkatnya sebagai komoditas unggulan sekaligus peluang
kerja untuk mengatasi pengangguran.